Tembang Pria Sejati

TEMBANG PRIA SEJATI
( ig. Sumarno Hp)
Dalam sastra Jawa tidak banyak karya berisi nasihat yang ditujukan kepada para pria agar bisa menjadi pria utama atau pria sejati di dalam membangun mahligai keluarga. Pada awal abad ke-21 oleh adanya banyak perceraian di Indonesia, muncul kegiatan yang bertujuan membina kaum pria demi menjaga keutuhan hidup berkeluarga. Kegiatan ini dilakukan antara lain oleh sebuah camp pria sejati yang di Indonesia dimulai oleh Christian Men’s Network. Camp ini diikuti siapa saja yang berminat untuk menjadi pria sejati tanpa melihat latar belakang agama. Tembang-tembang berikut diilhami oleh kegiatan CMN yang sudah dilakukan di berbagai kota: Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dsb.
Kata pria bersinonim dengan laki-laki, tetapi sebagai kata atau istilah keduanya memiliki makna yang berbeda. Kata laki-laki dipakai untuk menandai gender atau jenis kelamin. Maka benarlah kalau dikatakan bahwa LAKI-LAKI ADALAH MASALAH KELAHIRAN TETAPI MENJADI PRIA ADALAH MASALAH PILIHAN. Dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu identitas lain, pada kolom Jenis Kelamin diisi dengan kata laki-laki atau perempuan, dan tidak pernah diisi dengan kata pria atau wanita. Di sini dijelaskan dalam tembang bahwa istilah pria dan wanita memiliki pengertian istimewa.
Dalam bahasa Jawa terdapat kata lanang dan wadon, priya dan wanita yang tidak sama penggunaannya. Pengertian PRIA SEJATI atau priya satuhu dipaparkan dalam tembang macapat jenis Sinom, Dandanggula dan kinanthi karangan Sumarno Hadipuspito dalam bahasa Jawa dan Indonesia berikut ini.

Tembang Sinom (Bahasa Jawa), berpola : 8-a, 8-i, 8-a, 8-i, 7-i, 8-u, 7-a, 8-i, 12-a,

Satuhuning priya tama
Tansah ngesti ing pambudi
Dudu lananging wiyosan
Nanging pribadi pinilih
Bisa nuntun nyawiji
Bale wisma kang rahayu
Wutuh raharja mulya
Urip murni ngabdi Gusti
Mangun karya tentreming bangsa kawula


Ugeraning gesang mulya
Mulyaning urip sesami
Sami sungkem ing Hyang Putra
Putra bekti kang leladi
Ladi pasamuan suci
Sucining tyas tuwin kawruh
kawruh gesang bebrayan
bebrayan agung ngaurip
Uripira dadya priya kang utama

Pra mudha wajib ngupaya
Ngupaya urip utami
Utami lan wicaksana
Wicaksana yen mutusi
Sikap adil tan iri
Iri ngrusak bebrayatan
Brayat agung tresna asih
Asih tresna ing salami
Salaminya tulus ing pangapuranta

Dhandhanggula (pola : 10-i, 10-a, 8-e, 7-u, 9-i, 7-a, 6-u, 8-a, 12-i , 7-a.)
Rasaning tyas sinarkara manis
Priya kang utama jatinira
Ajrih asih mring Gustine
Sira cinipta satuhu
Ngemperi citraning Gusti
Among karana dosa
Anandhang bebendu
Mangga enggal kapulihna
Kanthi ngakeni kadosaan kang njemberi
Nyuwuna sih wilasa

Tinarbuka amrih tresna pulih
Amarikelu rumaos lepat
Getun lan kembeng waspane
Sih wilasa kasuwun
Marang Gusti Hyang Mahasuci
Kanggone priya tama
Dosa ya dosa saru
Kang ngalangi sih katresnan
Gawe runtik ing kulawarga piniji
Ayo padha dedonga

Dadya imam, raja, tuwin nabi
Iku wajibing priya utama
Mimpin donga ing brayate
Mireng mring garwa tuhu
Tanggung jawab ngreksa kaeksi
peparing pangayoman
Ngreksa mrih rahayu
Nabi kang paring piwulang
Micara apa kang urip lan nguripi
Hikmat kawicaksanaan



Kinanthi : 8-u, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, 8-i

Kinanthi kang mawa pemut
Pikir selaras ing ati
Priya dadi-o santosa
Santosaning urip suci
Alus tegas ing micara
Bener teguh ing pambudi

Anganthi piwulang luhur
     jasmani rohani sami
lembut lan tegas selaras
Amrih putra urip suci
Dudu anak seneng brontak
Ora dahwen, watak meri

Katresnan kang bali tuwuh
Eling marang janji suci
 bungah susah, begja sara
lara lapa sehat sami
tansah setya ing katresnan
nunggil gesang slami-lami


Tembang Sinom ( Indonesia )
Jumlah suku kata dan sajak akhir setiap tembang berbeda.

Sesunguhnya pria (u)tama
Slalu mengikut nurani
Bukan karna kelahiran
Tapi pribadi terpanggil
Menuntun satu hati
Rumah tangga slamat slalu
Utuh ba-ha-gia mu-lia
Mengabdi Tuhan Masuci
Demi tentramnya keluarga dan bangsa


Pedoman hidup mulia
Mu-li-a hidup insani
Insan bakti Sang Pencipta
Cipta karya demi Gusti
Gustimu engkau layani
Niat suci budi teguh
Teguh rumah tangganya
Tanggung jawab penuh kasih
Kasihmu pria sejati nan berharga

Pemuda wajib upaya
Upaya hidup sejati
Sejati dan bijaksana
Bijak putuskan solusi
Sikap adil tak iri
Iri yang rusak hubungan
bunga kasih sua-mi istri
Is-te-ri belahan hati
Hati tulus brani maaf-memaafkan.


Dandanggula

Rasa hati di tembang yang manis
Pria sejati sesungguhnya
Yang takut akan Tuhannya
Tuhan menciptakan engkau
Menurut citra Ilahi
Hanya karena dosa
Mengalami maut
Mari segera dipulihkan
Dengan akui kedosaan yang menodai
Memohon pengampunan

Terbukalah hatinya kan pulih
Bersembah sujud merasa salah
Sesal dan tetes matanya
Mohon dosa diampun
Pada Tuhan Hyang Masuci
Bagi pria utama
Dosa ya dosa malu
Yang halangi kasih cinta
Membuat keluarga saling selisih
Mari kita doakan

Jadi imam raja dan nabi
Jadikan tugas pria utama
Pimpin doa di kluarga
Dengar istri mengeluh
Tanggung jawab pria sejati
Berikan perlindungan
Slamat keluargamu
Nabi beri pengajaran
Bicara apa yg hidup dan menghidupi
Hikmat kebijaksanaan


Tembang Kinanti

Kinanti tembang petunjuk
Pikiran slaras sehati
Hati pria jang sentosa
Sentosa hidup yang suci
Lembut tegas berkarisma
Benar dan kuat berbudi

Berpegang ajaran luhur
Jasmani rohani srasi
lembut dan tegas selaras
Agar anak hidup suci
Bukan anak yang membrontak
Tidak dendam iri hati

Cinta kan kembali tumbuh
Ingat akan janli suci
Suka duka, untung malang
Setya dalam sehat sakit
Spanjang hidup penuh cinta
Satu saling mengasihi



Solo Baru, Desember 2016